Kemampuan Pesantren Dalam Mengontrol Perubahan Nilai

Kemampuan Pesantren Dalam Mengontrol Perubahan Nilai 
Almarhum KH. Abdul Rahman Wahid, orang yang dianggap cukup mengetahui hal ikhwal pesantren, melaporkan Teori Geertz yang menurutnya kiai berperan sebagai penyaring arus informasi yang masuk kelingkungan kaum santri, menularkan apa yang dianggap berguna dan membangun apa yang dianggap merusak, teori ini menetapkan kiai sebagai filter nilai. Selanjutnya dikatakan bahwa peranan penyaring itu akan macet manakala arus imformasi yang masuk terlalu deras. Dalam keadaan demikian kiai akan peranannya dalam merekayasa budaya. Kiai juga ditemukan mempunyai peranan aktif selain meredam akibat perubahan yang dibawa arus informasi juga mempelopori terjadinya perubahan masyarakat menurut caranya sendiri. 

Beberapa indikator pergeseran nilai yang dialami oleh pondok pesantren, diantaranya seperti dikemukakan oleh Dr. Mastuhu yaitu : 
  • Kiai bukan lagi satu-satunya sumber belajar. Dengan semakin beranekaragam sumber belajar baru, maka semakin tinggi dinamika komunikasi antara sistem pendidikan pondok pesantren dengan sistem yang lain. 
  • Seiring dengan pergeseran nilai dimaksud maka kebanyakan santri saat ini membutuhkan ijazah dan penguasaan bidang keahlian keterampilan yang jelas agar dapat mengantarkannya untuk menguasai dan memasuki lapangan kehidupan baru. Dalam kehidupan modern, kita tidak cukup hanya dengan berbekal moral yang baik, tetapi perlu dilengkapi dengan keahlian (skill) atau keterampilan yang relevan dan sinergis dengan kebutuhan dunia kerja. 

Jadi jelaskan bahwa resistensi pesantren dalam globalisasi budaya dapat diyakini adanya, tetapi kerja sama dengan pihak luas pesantren sangat diperlukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dasar dan Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren

Tipologi Pondok Pesantren

Karakteristik Pondok Pesantren